Showing posts with label tentang akuntansi. Show all posts
Showing posts with label tentang akuntansi. Show all posts

Thursday, October 22, 2009

PSAK 2009

PSAK No.1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 1998)
PSAK No.2 Laporan Arus Kas (Reformat 2007)
PSAK No.3 Laporan Keuangan Interim (Reformat 2007)
PSAK No.4 Laporan Keuangan Konsolidasi (Reformat 2007)
PSAk No.5 Pelaporan Segmen (Revisi 2000)
PSAK No.6 Akuntansi & Pelaporan Bagi Perusahaan dalam tahap pengembangan (Reformat 2007)
PSAK No.7 Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Reformat 2007)
PSAK No.8 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Revisi 2003)
PSAK No.9 Penyajian Aset Lancar & Kewajiban Jangka Pendek
PSAK No.10 Transaksi Dalam Mata Uang Asing (Reformat 2007)
PSAK No.11 Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing(Reformat 2007)
PSAK No.12 Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian Bersama Operasi & Asset (Reformat 2007)



PSAK No.13 Properti Investasi (Revisi 2007)
PSAK No.14 Persediaan (Revisi 2007)
PSAK No.15 Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi (Reformat 2007)
PSAK No.16 Aset Tetap (Revisi 2007)
PSAK No.17 Akuntansi penyusutan
PSAK No.18 Akuntansi Dana Pensiun
PSAK No.19 Aset Tidak Berwujud (Revisi 2000)
PSAK No.20 Biaya Riset & Pengembangan
PSAK No.21 Akuntansi Ekuitas
PSAK No.22 Akuntansi Penggabungan Usaha (Reformat 2007)
PSAK No.23 Pendapatan (Reformat 2007)
PSAK No.24 Imbalan Kerja (Revisi 2004)
PSAK No.25 Laba atau Rugi Bersih Untuk Periode Berjalan , Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi (Reformat 2007)
PSAK No.26 Biaya Pinjaman (Revisi 2008)
PSAK No.27 Akuntansi Pengkoperasian (Revisi 1998) (Reformat 2007)
PSAK No.28 Akuntansi Asuransi Kerugian ( Revisi 1996) (reformat 2007)
PSAK No.29 Akuntansi Minyak & Gas Bumi
PSAK No.30 Sewa (Revisi 2007)
PSAK No.31 Akuntansi Perbankan (Revisi 2000)
PSAK No.32 Akuntansi Kehutanan
PSAK No.33 Akuntansi Pertambangan Umum
PSAK No.34 Akuntansi Kontrak Konstruksi (Reformat 2007)
PSAK No.35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi
PSAK No.36 Akuntansi Asuransi Jiwa
PSAK No.37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol (Reformat 2007)
PSAK No.38 Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (Revisi 2004)
PSAK No.39 Akuntansi Kerja Sama Operasi
PSAK No.40 Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Perusahaan Asosiasi (Reformat 2007)
PSAK No.41 Akuntansi Waran (Reformat 2007)
PSAK No.42 Akuntansi Perusahaan Efek (Reformat 2007)
PSAK No.43 Akuntansi Anjak Piutang (Reformat 2007)
PSAK No.44 Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat (Reformat 2007)
PSAK No.45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba (Reformat 2007)
PSAK No.46 Akuntansi Pajak Penghasilan (Reformat 2007)
PSAK No.47 Akuntansi Tanah
PSAK No.48 Penurunan Nilai Aset
PSAK No.49 Akuntansi Reksa Dana
PSAK No.50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu (Revisi 1999)
PSAK no.50 Instrumen Keuangan : Penyajian Dan Pengungkapan (Revisi 2006)
PSAK No.51 Akuntansi Kuasi-Reorganisasi ( Revisi 2003)
PSAK No.52 Mata Uang Pelaporan
PSAK No.53 Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham
PSAK No.54 AKuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah
PSAK No.55 Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai (Revisi 1999)
PSAK No.56 Laba Per Saham (LPS) (Revisi 2006)
PSAK No.57 Kewajiban DIestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aset Kontijensi
PSAK No.58 Operasi dalam Penghentian ( Revisi 2003)
PSAK No.59 Akuntansi Perbankan Syariah ( Revisi 2003)


Kerangka Dasar penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan SYariah
PSAK No.101 Penyajian Laporan Keuangan SYariah
PSAK No.102 Akuntansi Murabahah
PSAK No.103 Akuntansi Salam
PSAK No.104 Akuntansi Istishna’
PSAK No.105 Akuntansi Mudharabah
PSAK No.106 Akuntansi Musyarakah
PSAK No.107 Akuntansi Ijarah
PSAK No.108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah

ISAK No.01 Interpretasi Atas Paragraf 23 Nomor 21 Tentang Penentuan Harga Pasar Dividen Pasar
ISAK No.02 Interpretasi Atas PSAK No.21, Pasal 25 Tentang Penyajian Modal dalam Neraca dan Pasal 31 Tentang Piutang Pada Pemesan Saham Tentang Penentuan Harga Pasar Dividen Pasar
ISAK No.03 Interpretasi Tentang perlakuan Akuntansi Atas Pemberian Sumbangan Atau Bantuan (Reformat 2007)
ISAK No.04 Interpretasi Atas paragraph 20 PSAK 10 (Reformat 2007) Tentang Alternatif Perlakuan yang di izinkan Atas Selisih Kurs (Reformat 2007)
ISAK No.05 Interpretasi Atas Paragraf 14 PSAK No.50 (1998) Tentang pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek Dalam Kelompok Tersedia Untuk DI jual
ISAK No.06 Interpretasi Tentang Instrumen Derivatif Melekat Pada Kontrak Dalam Mata Uang Asing
ISAK No.07 Interpretasi Atas Paragraf 5 Dan 19 PSAK No.4 (Reformat 2007) Tentang Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
ISAK No.08 Interpretasi Pernyataan Standar AKuntansi Keuangan Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa Dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transisi PSAK No.30 (Revisi 2007)

Sumber : Standar Akuntansi Keuangan per Juli 2009, IAI, Salemba Empat

Sunday, March 22, 2009

Laporan Neraca

Neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal yang dihubungkan dengan persamaan berikut:

aktiva = kewajiban + modal

Informasi yang dapat dilihat dari neraca antara lain adalah posisi sumber kekayaan perusahaan dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan perusahaan tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, kwartal, atau tahunan).

Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan

Sesuai dengan PSAK No.1 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan didalam neraca :

* Perusahaan menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk industri tertentu diatur dalam SAK khusus. Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo.

* Perusahaan harus mengungkapkan informasi jumlah setiap aktiva yang akan diterima dan kewajiban yang dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca.

* Apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi perusahaan yang dapat diidentifikasi dengan jelas, maka klasifikasi aktiva lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan aktiva bersih sebagai modal kerja dengan aktiva yang digunakan untuk operasi jangka panjang.

Contoh neraca


Contoh Analisa Neraca

Saturday, January 17, 2009

PSAK

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1996

* PSAK No. 1 : Pengungkapan Kebijakan Akuntansi
* PSAK No. 2 : Laporan Arus Kas
* PSAK No. 3 : Laporan Keuangan Interim
* PSAK No. 4 : Laporan Keuangan Konsolidasi
* PSAK No. 5 : Pelaporan Informasi Keuangan Menurut Segmen
* PSAK No. 6 : Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan dalam Tahap Pengembangan
* PSAK No. 7 : Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
* PSAK No. 8 : Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
* PSAK No. 9 : Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek
* PSAK No. 10 : Transaksi dalam Mata Uang Asing
* PSAK No. 11 : Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
* PSAK No. 12 : Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama
Operasi dan Aset
* PSAK No. 13 : Akuntansi untuk Investasi
* PSAK No. 14 : Persediaan
* PSAK No. 15 : Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi
* PSAK No. 16 : Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain
* PSAK No. 17 : Akuntansi Penyusutan
* PSAK No. 18 : Akuntansi Dana Pensiun
* PSAK No. 19 : Aktiva Tak Berwujud
* PSAK No. 20 : Biaya Riset dan Pengembangan
* PSAK No. 21 : Akuntansi Ekuitas
* PSAK No. 22 : Akuntansi Penggabungan Usaha
* PSAK No. 23 : Pendapatan
* PSAK No. 24 : Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun
* PSAK No. 25 : Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan
Perubahan Kebijakan Akuntansi
* PSAK No. 26 : Akuntansi Bunga untuk Periode Konstruksi
* PSAK No. 27 : Akuntansi Koperasi
* PSAK No. 28 : Akuntansi Asuransi Kerugian (revisi 1996)
* PSAK No. 29 : Akuntansi Minyak dan Gas Bumi
* PSAK No. 30 : Akuntansi Sewa Guna Usaha
* PSAK No. 31 : Akuntansi Perbankan
* PSAK No. 32 : Akuntansi Pengusahaan Hutan
* PSAK No. 33 : Akuntansi Pertambangan Umum
* PSAK No. 34 : Akuntansi Kontrak Konstruksi
* PSAK No. 35 : Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi
* PSAK No. 36 : Akuntansi Asuransi Jiwa


Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan 1996

* ISAK No. 01 : Interpretasi atas Paragraf 23 PSAK No. 21 tentang Penentuan Harga Pasar
Dividen Saham
* ISAK No. 02 : Interpretasi atas Penyajian Piutang pada Pemesan Saham

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1997

* PSAK No. 26 : Biaya Pinjaman (revisi)
* PSAK No. 37 : Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol
* PSAK No. 38 : Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
* PSAK No. 39 : Akuntansi Kerjasama Operasi
* PSAK No. 40 : Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi
* PSAK No. 41 : Akuntansi Waran
* PSAK No. 42 : Akuntansi Perusahaan Efek
* PSAK No. 43 : Akuntansi Anjak Piutang
* PSAK No. 44 : Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
* PSAK No. 45 : Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
* PSAK No. 46 : Akuntansi Pajak Penghasilan

Interpretasi SAK

* ISAK No. 3 : Interpretasi tentang Perlakuan Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan
* ISAK No. 4 : Interpretasi atas Paragraf 32 PSAK 10 tentang Alternatif Perlakuan yang Diizinkan
atas Selesih Kurs

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1998

* PSAK No. 1 : Penyajian Laporan Keuangan (revisi 1998)
* PSAK No. 27 : Akuntansi Perkoperasian (revisi 1998)
* PSAK No. 47 : Akuntansi Tanah
* PSAK No. 48 : Penurunan Nilai Aktiva
* PSAK No. 49 : Akuntansi Reksadana
* PSAK No. 50 : Akuntansi Investasi Efek Tertentu
* PSAK No. 51 : Akuntansi Kuasi Reorganisasi
* PSAK No. 52 : Akuntansi Mata Uang Pelaporan
* PSAK No. 53 : Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham
* PSAK No. 54 : Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

Pernyataan Akuntansi Keuangan 1999

* PSAK No. 31 : Akuntansi Perbankan (revisi 2000)
* PSAK No. 55 : Akuntansi Instrumen derivatif dan aktivatas Lindung nila (revisi 1999)
* PSAK No. 56 : Laba Per Saham

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2000

* PSAK No. 5 : Pelaporan Segmen (revisi 2000)
* PSAK No. 19 : Aktiva Tidak Terwujud
* PSAK No. 57 :Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, Akuntansi Kontijensi
* PSAK No. 59 :Operasi Dalam Penghentian

Thursday, November 27, 2008

Konsep Biaya dan Biaya relevan Untuk Pengambilan Keputusan

A. Terminologi Cost dan Expense

Tidak hanya berkisar biaya-biaya dan laba saja yang menjadi fokus akuntansi managemen, tetapi lebih jauh sebagai tujuan-tujuan defacto dan akuntansi managemen yaitu

1. Harus di hubungkan dengan fungsi-fungsi perencanaan dari manajer-manajer.
2. Harus di hubungkan dengan ruang lingkup masalah organisasi.
3. Harus di hubungkan dengan fungsi-fungi manajemen
4. Harus di hubungkan dengan sistem-sistem pelaksanaan manajemen, oleh fungsi produksi / hasil atau rencana dan bagian pelaksaan yang lain.

Menurut disiplin akuntansi managemen
Cost adalah biaya-biaya yang di anggap akan memberi manfaat (service potential) di waktu yang akan datang dan oleh karena itu di cantumkan dalam neraca.

Menurut AAA
Cost adalah pengeluaran yang di ukur dalam moneter yang telah di keluarkan dan potensial akan di keluarkan untuk memperoleh dan mencapai tujuan tertentu

Expense adalah pengeluaran yang di gunakan untuk menghasilkan prestasi.

B. Metode Pengumpulan Biaya / Pengklasisfikasian Biaya

1. Fungsi
a. Produksi : biaya yang di keluarkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa
b. Pemasaran : biaya yang di keluarkan untuk menjual suaru barang atau jasa
c. Administrasi : pengeluaran untuk menjalankan kebijaksanaan-kebijaksanaan
d. Keuangan : bagian pengeluaran yang di kaitkan upaya mencari dana

2. Unsur-Unsur
a. Bahan langsung : yaitu bahan baku yang merupakan bagian yang integral dari prosuk jadi
b. Upah langsung : upah tenaga kerja langsung untuk keperluan komponen produk jadi
c. Biaya umum pabrik : mencakup segala bahan , upah tidak langsung serta biaya produksi yang tidak langsung dapat di bebankan pada satuan, pekerjaan atau produk tertentu.

3. Produk
a. Langsung : yaitu biaya yang di bebankan kepada produk tanpa memerlukan alokasi lebih lanjut
b. Tidak langsung : biaya yang di alokasikan

4. Departemen
a. Produksi : ialah suatu unit kegiatan yang di laksanakan atas suatu komponen atau suatu produk yang biayanya di alokasikan lebih lanjut.
b. Pelayanan / jasa : suatu unit yang tidak langsung terlibat dalam kegiatan produksi dan biaya pada akhirnya di bebankan pada satuan produksi.

5. Saat di bebankan
a. Biaya produk : biaya-biaya yang di masukan pada waktu penghitungan biaya produksi . biaya termasuk dalam persediaan dan dalam harga pokok penjualan apabila produk di jual
b. Biaya periode : biaya yang berkaitan dengan perjalanan waktu dan bukan dengan jumlah produk. Biaya ini di tunjukan pada biaya perhitungan rugi/laba setiap akhir periode karena ada lagi manfaat yang di terima di masa mendatang.

6. Kaitanaya dengan volume
a. Variable yaitu biaya yang jumlahnya berubah secara prporsional dengan perubahan kegiatan bersangkutan. Biaya satuan tidak berubah dan tidak di pengaruhi oleh volume.
b. Tetap : biaya yang tidak berubah jumlahnya sekalipun volume berubah , harga satuanya akan turun bila volumenya meningkat.

7. Periode yang di cakup
a. Modal yaitu biaya yang di harapkan akan memberi manfaat pada masa mendatang dan di klasifikasikan sebagai aktiva
b. Pendapatan yaitu biaya yang diharapkan akan memberi manfaat pada waktu terjadi pengeluaran dan biasanya di anggap expense.

8. Tingkat rata-rata
a. Total : biaya kumulatif menurut kategori yang di tentukan
b. Satuan : Keseluruhan jumlah biaya di bagi dengan unit / volume

Saturday, November 15, 2008

Konsep Dasar Pengambilan Keputusan Managemen

Manajemen membutuhkan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan inf untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap2 kegiatan dan keputusan manajemen yg berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh kana itu untk dpt menyediakan informasi yg relevan dan berguna bagi manajemen, maka pengembang system informasi hrs memahami terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.


A. TIPE KEGIATAN MANAJEMEN

Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi dibagi menjadi 3 bagian :

1. Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi-strategi.
= Proses evaluasi lingkungan luar organisasi : Lingkungan luar dapat mempengaruhi jalannya organisasi, oleh karena itu manajemen tingkat atas hrs pandai mengevaluasinya, hrs dpt bereaksi thd kesempatan2 yg diberikan oleh lingkungan luar, misal produk baru, pasar baru. Selain itu manajemen tingkat atas hrs tanggap terhadap tekanan2 dari lingkungan luar yg merugikan organisasi dan sedapat mungkin mengubah tekanan menjadi kesempatan.
= Penetapan tujuan adalah apa yg igin dicapai oleh organisasi berdasarkan visi yg dimiliki oleh manajemen. Misalnya tujuan perusahaan adalah dlm waktu 5 thn menjadi penjual terbesar didalam industri dgn menguasai 60% pasar.
= Penentuan strategi : Manajemen tkt atas menentukan tindakan2 yg hrs dilakukan oleh organisasi dengan maksud untk mencapai tujuan2nya. Dengan strategi semua kemampuan yg berupa sumberdaya2 dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih.

2. Pengendalian manajemen : system untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien. Ini merupakan tingkatan taktik(tactical Level), yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil. Taktik yg dijalankan biasanya bersifat jangka pendek ± 1 thn.
Proses pengendalian manajemen terdiri dari : pembuatan program kerja, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis.

3. Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini merupakan penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen.Pengendalian operasi dilakukan dibawah pedoman proses pengendalian manajemen dan difokuskan pada tugas2 tingkat bawah.

B. TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN
Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.

2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.

3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk terstruktur yg jarang terjadi.

C. TIPE INFORMASI
Sistem informasi sekarang peranannya tdk hanya sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan2 keuangan saja, tetapi mempunyai peranan yg lebih penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi2 perencanaan, alokasi2 sumber daya, pengukuran dan pengendalian. Laporan2 dari sistem informasi memberikan informasi kepada manajemen mengenai permasalahan2 yg terjadi didalam organisasi untuk menjadi bukti yg berguna didalam menentukan tindakan yg diambil. Sistem informasi menyediakan 3 macam tipe informasi :
1. Informasi pengumpulan data (Scorekeeping information) : informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan. Berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja personil-personilnya.
2. Informasi Pengarahan perhatian (attention directing information) : membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yg menyimpang, ketidakberesan. Informasi ini membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan2 yg terjadi.
3. Informasi Pemecahan masalah (Problem Solving information) : informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Problem solving biasanya dihubungkan dgn keputusan yg tidak berulang-ulang serta situasi yg membutuhkan analisis yg dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

D. KARAKTERISTIK INFORMASI
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yg berguna. Untuk tiap2 tingkatan manajemen dengan kegiatan yg berbeda-beda, dibutuhkan informasi yg berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain :
1. Kepadatan Informasi : untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terperinci(detail) dan kurang padat, krn terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedang untuk manajemen yg lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yg semakin tersaring(terfilter), lebih ringkas dan padat.

2. Luas Informasi : manjemen bawah karakteristik inf. Adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, krn digunakan oleh manajer bawah yg mempunyai tugas yg khusus. Untuk manajer tingkat tinggi, karakteristik inf yg semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yg luas.

3. Frekuensi informasi : Manajemen tingkat bawah frekuensi inf yg diterimanya adalah rutin, krn digunakan oleh manajer bawah yg mempunyai tugas yg terstruktur dgn pola yg berulang2 dari waktu ke waktu. Manajem tingkat tinggi, frekuensi informasinya adalah tidak rutin atau adhoc (mendadak), krn manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tdk terstruktur yg pola dan waktunya tdk jelas.
4. Waktu Informasi : Manajemen tingkat bawah, inf yg dibutuhkan adalah if historis, krn digunakan oleh manajer bawah di dalam pengendalian operasi yg memeriksa tugas2 rutin yg sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi, waktu inf lebih ke masa depan berupa inf prediksi krn digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yg menyangkut nilai masa depan.

5. Akses Informasi : Level bawah membutuhkan inf yg periodenya berulang2, sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem inf yg memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses inf tdk dapat secara on line, tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level lebib tinggi, periode inf yg dibutuhkan tdk jelas, sehingga manajer2 tingkat atas perlu disediakan akses on line untuk mengambil inf kapan pun mereka membutuhkan.

6. Sumber Informasi : Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pd pengendalian internal perusahaan, maka manajer2 tingkat bawah lebih membutuhkan inf dgn data yg bersumber dari internal perusahaan sendiri, tetapi manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yg berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan, shg membutuhkan inf dgn data yg bersumber pd eksternal perusahaan.

E. PERAN MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg
1. Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari : = figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi
untuk kegiatan2 diluar organisasi.
=pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan-
bawahannya.
= penghubung (liaison) : manajer menghubungkan
personal2 di semua tingkatan manajemen.

2. Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan2 tentang informasi yg dimilikinya.

3. Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber2 dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.

F. TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan :
1. Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan.
2. Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif2 pemecahan masalah.
3. Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif2 yg disediakan.
4. Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.

Wednesday, November 12, 2008

Study Kelayakan Bisnis

Pendahuluan

Pengertian: merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu investasi dapat di laksanakan atau berhasil dengan target yang di inginkan.

Tujuan: Menghindari investasi yang tidak di inginkan

Beberaoa factor yang harus di pertimbangkan

1. Dana yang di investasikan
2. Resko
3. KOmpleksitas/variable-variable

Tahapan Melaksanakan Study Kelayakan

1. Identifikasi kesempatan usaha
2. Perumusan
3. Penilaian usaha
4. Pemilihan proyek
5. Implementasi

Aspek yang di analisis

1. Aspek pemasaran
2. Aspek teknis
3. Aspek hokum dan social
4. Aspek manajemen
5. Aspek ekonomi
6. Aspek keuangan

ASPEK PEMASARAN

Pertanyaan Mendasar pada aspek pemasaran adalah

1. Berapa potensi pasar yang tersedia di masa mendatang
2. Berapa market share yang dapat di serap
3. Strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi perusahaan

Dalam Pengukuran potensi pasar perlu hal sbb:

1. Analisis ekonomi, dilihat dari aspek makro seperti unsur kependudukan (jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan, harga, tempat tinggal, tingkat pendapatan, kebijakan pemerintah.
2. Analisis industry, jenis industry, keuangan, secara geografi

Pangsa pasar

Yaitu berapa besar perusahaan dapat menjual yang di dasarkan atas hasil industry dan penglaman.

Strategi Pemasaran Yang di Laksanakan Perusahaan

1. Sangat di pengaruhi oleh PLC
2. Tahap-tahap PLC

a. Tahap Perkenalan yaitu pendapatan dan profit rendah, biaya per unit tinggi, tingkat persaingan sedikit
b. Tahap pertumbuhan yaitu pendapatan dan profit meningkat, biaya perunit rendah, tingkat persaingan banyak.
c. Tahap kedewasaan yaitu pertambahan pendapatan rendah, profit naik, biaya perunit rendah, tingkat persaiangan banyak
d. Tahap Penurunan yaitu pendapatan dan profit turun, biaya perunit naik, pesaiang relative banyak tapi tidak sebesar tahap 2 dan 3.

Segmen Pasar Yang di pilih

Segmentasi yaitu proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen kedalam beberapa segmen, di mana masing-masing segmen cenderung bersifat hetrogen seperti berdasar gepgrafi , tingkat pendapatan.

Posisi Persaingan

1. Leader yaitu pangsa pasar besar > 40%
2. Challenger yaitu pangsa pasar di bawah market leader, siap menantang ML (market Leader)
3. Follower yaitu meniru ML dan MC (marker Challenger) (biaya pengembangan rendah) tidak berudaha untuk mengambil alih posisi ML dan MC
4. NIcher yaitu melayani pasar yang tidak di layani oleh pesaing.

PENGUKURAN PERMINTAAN

Penggunaan data Import
Yaitu produksi subtitusi import

Penggunaan Data Import, export dan produksi Dalam negri
D = Produksi DN + Import – export + ∆ cadangan

Metode rasio rantai
Yaitu membagi permintaan atas produksi dengan membagi komponen yang lebih kecil dari suaru rantai nilai urutan variable yang berpengaruh.
D = ∑ penduduk x % Penghasilan x % penghasilan pakaian x % sepatu x % sepatu OR

Tuesday, November 4, 2008

Investasi dan Managemen Kas

Investasi Asing (penanaman Modal Asing) meliputi pengendalian manajerial luar negri sampai dengan kepemilikan.

Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang kepemilikan sahamnya bias di miliki oleh luar negri ex. IBM (software computer) , SONY, Toyota , Mitsubisi, Citibank.

Negara yang memperkenalkan perusahaan multinasional

Amerika
Th 1970 PDB (Pendapatan Domestik Bruto) 3%
Th 1980 PDB 9%
Th 1990 PDB 90%

Jepang
Th 1970 PDB 2%
Th 1980 PDB 7%
Th 1990 PDB 119%

Mengapa orang lebih memilih perusahaan multinasional di Amerika, Jepang dan China?
1. Iklim investasi yang sehat
2. Kebijakan Negara yang stabil
3. Iklim politik, social dan keamanan baik

Masalah Penganggaran Modal Investasi
1. Adanya keberadaan resiko kurs dan resiko Negara
2. Kebutuhan untuk mempertahankan pajak di dalam dan di luar negri
3. Isu-isu mengenai biaya modal Negara mana yang di pakai sebagai tariff diskon
4. Masalah yang timbul atas pembatasan repatriasi pendapatan

Mengapa managemen kas perusahaan multinasional di perlukan? Karena aliran kas perusahaan multinasional tidak pasti.

Perusahaan yang liquid adalah perusahaan yang tidak mampu membiayai operasionalnya (gaji, biaya bahan baku, dll)

Tujuan Managemen Kas Modal

1. Mengalokasikan investasi jangka pendek dan mempertahankan keseimbangan kas dalam berbagai mata uang dan di beberapa Negara untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.
2. Meminjam di pasar uang yang berbeda untuk mendapatkan biaya yang minim.

Monday, November 3, 2008

10 Perintah Presiden RI menghadapi Krisis Global

sumber : export-import

1. Terus memupuk rasa optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjagar kepercayaan masyarakat.

2. Pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen harus terus dipertahankan antara lain dengan terus mencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian domestik.

3. Optimalkan APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan social safety net dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur, alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM.

4. Kalangan dunia usaha diminta tetap mendorong sektor riil agar dapat bergerak. "Bila itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa terjaga dan juga tenaga kerja dapat terjaga. BI dan perbankan nasional harus membangun sistem agar kredit bisa mendorong sektor riil. Pemerintah juga akan menjalankan kewajibannya untuk memberikan insentif dan kemudahan secara proporsional.

5. Semua pihak agar lebih kreatif menangkap peluang di masa krisis antara lain dengan mengembangkan pasar di negara-negara tetangga di kawasan Asia yang tidak secara langsung terkena pengaruh krisis keuangan AS. "Kita harus mendorong produk kita agar kompetitif dan memiliki daya saing yang baik," katanya.

6. Galakkan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambah kuat. "Kepada para menteri saya minta untuk memberikan insentif dan disinsentif agar penggunaan produk dalam negeri dapat meningkat, kalau perlu juga akan dikeluarkan instruksi agar pengadaan barang dan jasa di departemen mengutamakan produk dalam negeri," kata Presiden.

7. Perkuatan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank Indonesia, dunia perbankan serta sektor swasta. "Cegah timbulnya ketidakpercayaan dan saya ingatkan semua pihak memiliki peran yang penting," ujarnya.

8. Semua kalangan diminta menghindari sikap ego sentris dan memandang remeh masalah yang dihadapi. "Hilangkan budaya ego sentris dan juga kebiasaan ’bussines as ussual’," tegasnya.

9. Berkait dengan tahun politik pada 2009, semua pihak diminta memiliki pandangan politik nonpartisan serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan maupun pribadi termasuk dalam kebijakan-kebijakan politik.

10. Semua pihak diminta melakukan komunikasi yang tepat dan baik pada masyarakat. Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha serta perbankan,

Monday, October 27, 2008

Bidang Studi Ilmu Ekonomi

Ilmu Ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang.

Sebagai satu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula sejak tahun 1776, yaitu setelah Adam Smith, seorang pemikir dan ahli ekonomi inggris menerbitkan bukunya yang berjudul “ An Inguiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.” beberapa pandangan dalam buku beliau masih tetap mendapat perhatian dan pemikiran ahli-ahli ekonomi pada masa kini.

Adam Smith dapat dianggap sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi”.

Secara garis besarnya, analisis utama dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan kepada dua bentuk Teori mikroekonomi dan teori makroekonomi.

MASALAH EKONOMI DAN KEBUTUHAN UNTUK MEMBUAT PILIHAN.

Dalam hubungan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi, yaitu persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu perusahaan ataupun auatu masyarakat membuat keputusan tentang cara yang terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.

Kegiatan Ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkomsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut.

MASALAH POKOK PEREKONOMIAN : KEKURANGAN

Mengapa individu-individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat perlu memikirkan “ Cara yang terbaik untuk melakukan kegiatan ekonomi”? Atau pertanyaan yang sama maksudnya: “Mengapa masyarakat harus membuat Pilihan”? Ahli-ahli ekonomi menjawab pertanyaan seperti itu dengan menerangkan tentang masalah “scarity” yaitu “kelangkaan” atau “kekurangan”.

Masalah Kelangkaan

Kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara :

1. Kebutuhan masyarakat dengan
2. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat .

Di satu pihak, dalam setiap masyarakat selalu mendapat keinginan yang relatif tidak terbatas untuk menikmati berbagai jenis barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Sebaliknya di lain pihak, sumber-sumber daya atau faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas.

Kebutuhan Masyarakat

Yang dimaksud dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimport dari luar negeri.

Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dpat dibedakan kepada dua bentuk ;
• Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.
• Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli

Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif .

Barang yang dibutuhkan manusia terutama terdiri dari benda yang dapat dilihat dan diraba secara fisik seperti baju, sepatu, makanan dan minuman.
Jasa bukanlah berbentuk benda sebab ia merupakan layanan seseorang atau suatu barang yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Jenis-jenis Barang

Barang ekonomi adalah barang yang memerlukan usaha untuk memperolehnya ( contoh : beras, makanan lain dan barang-barang produksi industri ).

Sedangkan barang Cuma-Cuma seperti udara, oksigen, sinar matahari dan air hujan, adalah barang yang dapat dinikmati tanpa melakukan kegiatan memproduksi.

Barang ekonomi dapat pula dibedakan kepada barang konsumsi (contoh : makanan, pakaian dan sepeda motor ) dan barang modal (contoh : mesin, peralatan bengkel dan bangunan perkantoran)

Barang ekonomi juga dapat dibedakan antara barang akhir ( contoh : roti, kursi dan mobil ) dan barang setengah jadi ( contoh : tepung gandum, karet dan minyak kelapa sawit).

Teori Ekonomi terdapat dua cara penggolongan

yaitu :

1. Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior ( contoh : ikan asin dan ubi kayu ), barang esensial (contoh : beras, gula dan kopi), barang normal ( contoh : baju dan buku ), barang mewah (contoh : mobil dan emas ).

2. Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi ( contoh : makanan, pakaian dan mobil ) dan barang publik ( contoh : jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar ).

FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

Faktor-faktor Produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Jenis-jenis faktor produksi :
1. Tanah dan sumber alam
2. Tenaga kerja
- Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan
dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan
- Tenaga kerja trampil adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian
dari pelatihan atau pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang
kayu dan ahli mereparasi TV dan radio.
- Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki
pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter,
akuntan, ahli ekonomi dan insinyur.
3. Modal
4. Keahlian keusahawanan

MEMBUAT PILIHAN UNTUK MEMAKSIMUMKAN KESEJAHTERAAN

Dalam setiap kegiatan ekonomi, yaitu dalam kegiatan memproduksi maupun mengkomsumsi (menggunakan) barang dan jasa, setiap pelaku kegiatan ekonomi harus membuat pilihan-pilihan. Tujuannya adalah agar sumber daya yang tersedia akan digunakan secara efesien dan dapat mewujudkan kesejahteraan yang paling maksimum kepada individu dan masyarakat.

DEFENISI ILMU EKONOMI

Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan dimasa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.

Bagaimanakah caranya menggunakan sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar penggunaan tersebut dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada individu dan masyarakat?

JENIS-JENIS ANALISIS EKONOMI

EKONOMI DESKRIPTIF adalah analisis ekonomi yang mengambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam perekonomian.

TEORI EKONOMI adalah pandangan-pandangan yang mengambarkan sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang perestiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan.

TEORI TERAPAN disebut juga sebagai teori kebijakan ekonomi, yaitu cabang ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi.

Dalam perekonomian tujuan-tujuan yang ingin dicapai adalah :
• Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat
• Menciptakan kestabilan harga-harga
• Mengatasi masalah pengangguran
• Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata.

Pernyataan Positif dan Pernyataan Normatif

Pernyataan Positif adalah pernyataan yang mengandung arti : apakah yang wujud atau telah wujud atau akan wujud? Kebenaran pernyataan positif dapat dilihat dengan membandingkannya dengan kenyataan yang wujud.

Pernyataan Normatif adalah pernyataan yang mengandung arti : apakah yang sebaliknya harus wujud? Jadi pernyataan normatif adalah suatu pandangan subjektif atau suatu value judgement.


SIFAT-SIFAT TEORI EKONOMI


VARIABEL-VARIABEL, pada hakikatnya teori menunjukan tentang bagaimana berbagai hal berkaitan satu sama lain. Teori mengemukakan pandangan tentang bagaimana perubahan suatu faktor mempengaruhi faktor lainnya. Hal-hal yang berkaitan satu sama lain dinamakan variabel, yaitu suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan. Variabel adalah unsur yang penting dalam setiap teori. Sebagai contoh perhatikan peranan variabel dalam teori harga.

ASUMSI, membuat asumsi atau pemisahan-pemisahan merupakan salah satu syarat penting dalam membuat teori dalam ilmu sosial. Tanpa asumsi sangat sukar untuk menjelaskan sifat-sifat perhubungan diantara berbagai variabel oleh karena kegiatan ekonomi dan kehidupan perekonomian sangat kompleks sifatnya. Biasanya yang diterangkan ialah bagaimana sifat hubungan antara peristiwa itu dengan faktor-faktor terpenting yang mempengaruhinya. Ini berarti teori harus membuat penyederhanaan ke atas kejadian yang sebenarnya dalam masyarakat. Penyederhanaan itu dilakukan dengan membuat pemisalan. Pemisalan itu dikenal sebagai ceteris paribus. Kata-kata tersebut diambil dari bahasa latin dan artinya “hal-hal lain tidak mengalami perubahan”.

HIPOTESIS, adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lain. Sifat hubungan itu dapat dibedakan kepada dua golongan. Yang pertama dinamakan hubungan langsung, yaitu keadaan dimana perubahan nilai-nilai variabel yang dibicarakan bergerak kearah bersamaan. Sifat hubungan kedua dinamakan hubungan terbalik, yaitu apabila nilai-nilai variabel yang dibicarakan berubah kearah yang bertentangan. Kenaikan harga yang menyebabkan permintaan menurun adalah contoh hubungan yang terbalik.

Hipotesis sangat penting perannya dalam mengemukan teori, ia mengemukakan sifat-sifat daripada hubungan variabel-variabel yang diterangkan. Hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat umum, yaitu suatu pernyataan yang menggambarkan keadaan yang pada umumnya wujud.

Suatu hipotesis merupakan hubungan fungsional, yaitu ia menyatakan mengenai sifat-sifat hubungan diantara variabel-variabel. Adakalanya hipotesis dalam analisis ekonomi dibuat dengan sangat spesifik.

MEMBUAT RAMALAN, teori ekonomi membrikan dua sumbangan penting di dalam menganalisis kegiatan ekonomi dalam masyarakat. Yang pertama, adalah menerangkan mengapa peristiwa-peristiwa tertentu berlaku dan apa yang menjadi penyebabnya sehingga bentuk peristiwanya adalah seperti itu.

Disamping dapat menerangkan bagaimana berfungsinya suatu perekonomian, teori ekonomi dapat pula meramalkan keadaan yang akan berlaku. Peramalan itu dapat digunakan sebagai landasan dalam merumuskan langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan dalam perekonomian.


ALAT-ALAT ANALISIS DALAM ILMU EKONOMI

Grafik dan kurva adalah alat analisis yang utama dalam teori ekonomi. Dalam teori yang lebih mendalam (advanced), matematika dan persamaan matematika memegang peranan yang sangat penting. Di samping itu statistik adalah alat analisis untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran teori ekonomi.


PERANAN GRAFIK DALAM ANALISIS EKONOMI

Dalam ilmu ekonomi, usaha untuk memberikan penerangan yang lebih luas mengenai teori-teori ekonomi dilakukan dengan bantuan grafik dan kurva.

Sifat-sifat grafik, suatu grafik mempunyai dua sumbu : sumbu datar dan sumbu tegak.. Sumbu datar adalah sumbu yang letaknya horizontal, sedang sumbu tegak adalah sumbu yang tegak lurus pada sumbu horizontal. Pertemuan diantara kedua sumbu tersebut dinamakan “origin” atau “titik asal” dan nilainya adalah 0.

Tiap sumbu menjelaskan nilai suatu variabel. Pada titik 0 nilai variabel adalah nol, dan makin jauh dari titik 0 nilai variabel menjadi bertambah tinggi. Dengan demikian pada sumbu tegak, makin keatas kedudukannya, nilai yang ditunjukan adalah semakin besar. Pada sumbu datar, makin kekanan kedudukannya, nilainya semakin tinggi.

Mau yang lebih lengkap? ;) Silahkan Download di sini

Wednesday, October 22, 2008

The Definition Of Accounting

Accountancy / accounting discipline is a science that is used to help the activities carried out by an organization, companies and individuals that need, the reason why a company or organization that aims both to search for profit or in the field of social implement accounting activities because the level of complexity faced, accounting is a system used to process the data financial activities that occur in the process of a company, organizations or individuals starting from the most basic recording the evidence and then with the transaction system which has made the data processed into a information, the information generated by a report that will form a basis for the decision, the accounting is also called as the "language of business"

someone who is expert in the field of accounting is usually referred to as the accountant, the accountant in the standard work or have called for a code of ethics established by the IAI or bond accounting india, IAI is an organization for accountants in Indonesia, IAI, which also set accounting standards financial and audit standards.

akuntansi/akunting kalau dalam bahasa inggris accountancy/accounting adalah suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk membantu kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi, perusahaan, dan individu yang membutuhkan, alasan kenapa perusahaan atau organisasi baik itu yang bertujuan untuk mencari keuntungan atau yang bergerak dalam bidang sosial melaksanakan kegiatan akuntansi karena tingkat kompleksitas kegiatan yang dihadapi, akuntansi merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk mengolah data-data kegiatan keuangan yang terjadi dalam proses kegiatan suatu perusahaan,organisasi , ataupun individu dimulai dari hal yang paling dasar yaitu pencatatan bukti-bukti transaksi kemudian dengan sistem yang telah dibuat data tersebut diolah menjadi sebuah informasi, dengan informasi yang dihasilkan berupa laporan yang akan menjadi dasar untuk mengambil keputusan, akunting juga disebut sebagai “bahasa bisnis”

seseorang yang ahli dalam bidang akuntansi biasanya disebut sebagai akuntan, para akuntan di indonesia mempunyai standar kerja atau biasa disebut sebagai kode etik yang ditetapkan oleh IAI atau ikatan akuntansi indonesia, IAI merupakan organisasi bagi para akuntan yang ada di indonesia, IAI jugalah yang menetapkan standar akuntansi keuangan dan standar audit.

by.ontria

Tuesday, October 21, 2008

Kamus Akuntansi

Semoga manfaat, ;)

1. Aktiva Lancar : Aktiva yang dimiliki perusahaan yang dapat segera beruah menjadi uang tunai. Termasuk dalam kelompok ini adalah Piutang Dagang, Deposito, Piutang Wesel dan Persediaan
2. Aktiva Tetap : Aktiva atau harta perusahaan yang tidak bergerak. Masuk dalam kelompok ini Tanah, Bangunan, Mesin dan Peralatan serta Kendaraan
3. EPS : Earning Per Share Rasio ini menggambarkan jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan untuk tiap saham yang diterbitkan
4. Anggota Bursa: Perantara perdagangan Efek atau Pedagang Efek yang telah menjadi anggota Bursa Efek Indonesia baik BEJ maupun BES
5. Annual Meeting (Rapat Tahunan): Rapat satu tahunan para manajer perusahaan yang melaporkan kepada para pemegang saham tentang hasil kegiatan perseroan selama tahun berjalan. Di dalam rapat ini biasanya dibahas juga tentang pemilihan Dewan Direksi untuk tahun yang akan datang. Pejabat pimpinan pelaksana biasanya memberikan ulasan pandangan untuk tahun yang akan datang dan bersama pejabat senior menjawab pertanyaan para pemegang saham
6. Annual Report (Laporan Tahunan) : Suatu laporan resmi mengenai keadaan keuangan Emiten dalam jangka waktu 1 tahun. Termasuk di dalam laporan ini antara lain Neraca Perusahaan, Laporan Laba/Rugi dan Neraca Arus Kas. Laporan ini harus disampaikan kepada para pemegang saham untuk disetujui didalam RUPS untuk selanjutnya disahkan sebagai laporan tahunan resmi perusahaan
7. Ask Price: Harga terendah yang ditawarkan untuk menjual
8. Atas Nama Dituliskannya nama dari pemilik Efek tertentu pada sertifikat Efek tersebut sebagai suatu tanda kepemilikan Efek. Contoh : saham atas nama, berarti nama yang tertulis di dalam sertifikat saham tersebut adalah pemiliknya
9. Atas Unjuk: Tidak ditunjukkannya nama dari pemilik Efek, dengan demikian siapa saja yang membawa Efek tersebut dapat mengaku dan sah menjadi pemilik Efek tersebut
10. BV : Book Value (Nilai Buku Saham): Menggambarkan perbandingan total dana pemegang saham terhadap jumlah saham
11. Bid Price: Harga tertinggi yang diminta untuk membeli
12. Broker (Pialang) : Pihak yang melaksanakan eksekusi baik pembelian maupun penjualan saham berdasarkan amanat dari investor. Untuk jasanya dia akan memperoleh komisi dari investor
13. Capital Gain Keuntungan yang diperoleh karena perbedaan antara harga beli dan harga jual dari suatu Efek, terjadi bila harga jual lebih besar dari harga beli
14. Capital Loss : Lawan dari Capital Gain, terjadi bila harga jual lebih rendah dari harga beli suatu Efek
15. DER : Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang atas Modal): Menggambarkan struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, dengan demikian dapat dilihat struktur resiko tidak tertagihnya hutang. Makin kecil angak rasio ini makin baik
16. Delisting : Penghapusan Efek dari daftar Efek yang tercatat di Bursa sehingga Efek tersebut tidak dapat lagi diperdagangkandi Bursa. Saham-saham yang telah di delist tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dan status emiten tersebut tetap sebagai perusahaan publik.
17. Derivatif : Efek turunan dari sebuah Efek utama
18. Dilusi : Menurunnya prosentase kepemilikan dari pemegang saham suatu perusahaan sebagai akibat dari bertambahnya jumlah saham yang beredar
19. Dividen: Bagian keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham
20. Dividen Final : Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang merupakan bagian dari penggunaan laba perusahaan untuk suatu tahun buku tertentu
21. Dividen Interim : Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham yang sifatnya sementara (belum final) yang diputuskan oleh Direksi perusahaan
22. Efek: Surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan kolektif kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek
23. Emiten: Pihak atau perusahaan yang menawarkan efeknya kepada masyarakat melalui penawaran umum
24. Gagal Bayar: Istilah dalam penyelesaian transaksi dimana Pialang Beli tidak mampu membayar sejumlah dana sehubungan dengan saham yang dibelinya pada waktu yang ditentukan yaitu (T+4)
25. Gagal Serah: Istilah dalam penyelesaian transaksi dimana Pialang Jual tidak mampu menyerahkan saham yang dijualnya pada waktu yang telah ditentukan yaitu (T+4)
26. Go Public: Suatu perusahaan yang baru pertama kali menawarkan saham-sahamnya kepada masyarakat pemodal
27. Harga Pembukaan (Open): Harga yang terjadi pertama kali pada saat jam Bursa dibuka
28. Harga Penutupan (Close) : Harga yang terjadi terakhir pada saat akhir jam Bursa
29. Harga Terendah: Harga suatu saham yang paling rendah terjadi pada satu hari Bursa
30. Harga Tertinggi : Harga suatu saham yang paling tinggi terjadi pada satu hari Bursa
31. Harga Perdana : Harga pada waktu pertama kali suatu efek dikeluarkan/ditawarkan kepada masyarakat
32. Hutang Jangka Panjang : Hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun
33. Hutang Lancar (Kewajiban Lancar) : Hutang perusahaan kepada pihak lain yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun
34. Indeks Harga Saham : Indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham
35. Kliring: Proses penentuan hak dan kewajiban Anggota Kliring yang timbul atas transaksi bursa yang dilakukan di Bursa Efek. Tujuan dari proses kliring adalah agar masing-masing Anggota Kliring mengetahui hak dan kewajibannya baik berupa efek maupun uang untuk diselesaikan pada tanggal penyelesaian
36. Laba Bersih :Merupakan keuntungan bersih perusahaan setelah dikurangi kewajiban pajak kepada pemerintah
37. Laba Ditahan (Saldo Laba) : Akumulasi dari laba perusahaan pada tahun sebelumnya yang tidak dibagikan sebagai Dividen
38. Laporan Laba Rugi : Laporan yang menyajikan hasil-hasil operasi dari suatu satuan usaha untuk suatu periode pelaporan. Dalam laporan ini diikhtisarkan aktivitas-aktivitas usaha untuk suatu periode tertentu dan melaporkan juga laba atau rugi bersih hasil operasi dan dari aktivitas tertentu lainnya
39. Long Term Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang Jangka Panjang atas Modal): Menggambarkan struktur modal yang dimili perusahaan dengan tujuan untuk menjamin hutang jangka panjang
40. Manajer Investasi : Pihak yang mendapat izin dari Bapepam untuk mengadakan kegiatan usaha mengelola Portfolio Efek bagi para nasabah atau mengelola Portfolio Investasi kolektif untuk sekelompok nasabah
41. Modal Dasar: Modal yang tercantum dalam Anggaran Dasar perusahaan dan harus dipenuhi dalam jangka waktu selambat-lambatnya sepuluh tahun
42. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Modal yang berasal dari pemegang saham yang telah menyetorkan penyertaannya kepada perusahaan
43. Tanggal Pengembalian Uang Pesanan (Refund): Suatu tanggal dimulainya pengembalian uang kepada pemesan yang terkena penjatahan atau yang pesanannya tidak terpenuhi seluruhnya
44. Tanggal Penyerahan Surat Kolektif Saham : Suatu tanggal dimana perusahaan melalui penjami emisinya berkewajiban untuk menyerahkan Surat Kolektif Saham kepada para pemesan sesuai dengan hasil penjatahan
45. Total Aktiva: Penjumlahan dari aktiva lancar dan aktiva tetap yang merupakan harta perusahaan secara keseluruhan
46. Total Debt to Total Capital Assets : Mengambarkan aktiva yang dipergunakan oleh perusahaan untuk menutup hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang
47. Transaksi Bursa : Transaksi yang dilakukan oleh Anggota Bursa yang tertuang dalam bentuk kontrak kesepakatan dengan Bursa Efek. Kontrak tersebut mencakup : (a) Jual beli Efek (saham maupun instrumen lainnya) (b) Pinjam meminjam Efek (c) Kesepakatan lain mengenai Efek dan harga Efek
48. Transaksi di Luar Bursa : Transaksi Efek yang dilakukan di luar Bursa dan tidak diatur oleh Bursa. Transaksi ini antara lain dilakukan: (a) Antara Perusahaan Efek (b) Perusahaan Efek dengan pihak lain yang tidak diatur oleh Bursa Efek (c) Antar pihak yang bukan Perusahaan Efek (individu/lembaga pemegang saham tersendiri)
49. Waran : Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang Efek untuk memesan/membeli saham perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 bulan atau lebih. Dalam prakteknya terkadang penerbitan waran dilakukan bersamaan dengan penerbitan saham dimana waran tersebut digunakan sebagai insentif atau pemanis (sweetener). Selain diterbitkan bersama saham, waran juga bisa diterbitkan bersama obligasi
50. Agio: Nilai yang dimaksudkan ke dalam modal sendiri yang berasal dari selisih harga jual dikurangi nilai par suatu emisi saham yang berasal dari dalam portepel dan dicatat di dalam akun (rekening) tersendiri yang juga bernama AGIO
51. Neraca: Laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu, yang berisi tentang kekayaan, kewajiban dan keterangan tentang modal perusahaan
52. Net Profit Margin : Rasio ini mengukur seberapa besar sumbangan penjualan terhadap laba bersih perusahaan. Rasio ini makin besar makin baik
53. Nilai Nominal Saham : Suatu nilai yang menunjukkan besarnya modal suatu perusahaan yang dimual dalam Anggaran Dasar perusahaan tersebut. Nilai ini akan dicantumkan pada setiap saham yang diterbitkan
54. Modal Sendiri: Jumlah keseluruhan dari Modal Ditempatkan,Agio Saham dan Laba Ditahan serta selisih penilaian aktiva bila ada
55. Odd Lot : Satuan jumlah saham yang jumlahnya lebih kecil dari satuan perdagangan saham di Bursa Efek, sehingga jumlah tersebut tidak dapat diperdagangkan di pasar regular. Satuan perdagangan saham di BEJ adalah 500 saham (non-Bank) dan 5000 saham (Bank)
56. Operating Profit Margin : Rasio ini mengukur sebesar besar sumbangan penjualan terhadap laba operasi ini. Rasio ini makin besar makin baik
57. Pangsa Pasar : Sarsaran pasar/ segment pasar.
58. Pasar Negosiasi: Pasar dimana perdagangan Efek dilakukan oleh Anggota Bursa dan KPEI yang ingin menjual dan membeli efek melalui kesepakatan antara Anggota Bursa Efek Jual dan Anggota Bursa Efek Beli
59. Pasar Perdana (Primary Market) : Penjualan Efek untuk pertama kali kepada publik atau pada saat IPO (Initial Public Offering)
60. Pasar Reguler: Pasar dimana perdagangan Efek dilakukan oleh Anggota Bursa yang ingin menjual atau membeli Efek yang penyelesaiannya dilakukan pada hari (T+4), dan harga penutupan terakhirnya dibentuk oleh JATS dengan sistem "continous auction", Harga di Pasar Reguler inilah yang dijadikan patokan bagi perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
61. Pasar Segera : Perdagangan Efek yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek dan KPEI yang ingin menjual atau membeli Efek yang penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa berikutnya setelah terjadinya Transaksi Bursa (T+1)
62. Pasar Sekunder (Secondary Market) : Istilah yang menunjukkan kegiatan perdagangan Efek setelah diterbitkan dan dijual untuk pertama kali (emisi baru), jadi dilakukan setelah pasar perdana atau lebih dikenal sebagai perdagangan di Bursa Efek
63. Pasar Tunai : Pasar yang disediakan bagi Anggota Bursa Efek dan KPEI yang ingin menjual atau membeli Efek yang penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0)
64. Penasehat Investasi; Orang atau perusahaan yang mendapat izin resmi dari Bapepam untuk bertindak sebagai pemberi nasehat
65. Perantara Pedagang Efek : Perusahaan yang bertindak sebagai perantara bagi pemodal yang ingin membeli atau menjual Efek di pasar modal atau bursa. Perusahaa yang sama dapat pula membeli atau menjual efek atas namanya sendiri, bilamana ia bertindak bukan lagi sebagai perantara tetapi sebagai pedagang
66. Perusahaan Efek: Perusahaan yang melakukan kegiatan investasi sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek dan Manajer Investasi
67. Perusahaan Publik: Perusahaan yang sahamnya telah dimiliki oleh sekurang-kurangnya 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp 3.000.000.000 (tiga milyar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
68. Perusahaan Tercatat (Listed Company): Perusahaan yang saham-sahamnya tercatat atau terdaftar dan dapat diperdagangkan pada suatu Bursa Efek. Masing-masing Bursa Efek mempunyai persyaratan tersendiri bagi suatu perusahaan yang akan tercatat di Bursa tersebut
69. PBV : Price to Book Value : Menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasa percaya akan prospek perusahaan
70. PER : Price to Earning Ratio: Menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER dihitunga dalam satuan kali. Bagi investor, semakin kecil PER semakin bagus karena berarti saham tersebut relatif murah
71. Prospektus : Setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli Efek. Biasanya berisi semua rincian dan fakta material mengenai Penawaran Umum dan Emiten
72. Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio) : Menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid (dengan mengeluarkan pos persediaan dan uang muka biaya dari aktiva lancar) mampu membiayai hutang lancar
73. Rasio Lancar (Current Ratio) : Menunjukkan sejauh mana aktiva lancar dapat menutupi kewajiban lancar
74. Rasio Likuiditas: Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek setiap kali jatuh tempo
75. Rasio Saham (Stock Ratio) : Menggambarkan kinerja saham sebagai bentuk penyertaan dalam perusahaan
76. Rasio Solvabilitas: Menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar semua kewajiban (lancar maupun jangka panjang) atau kewajiban-kewajiban apabila perusahaan dilikuidasi
77. Rasio Profitabilitas (Rentabilitas atau Rasio Kemampulabaan): Menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba denga kemampuan dan sumber yang dimiliki meliputi : kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan dan sebagainya
78. Reksadana (mutual fund): Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh Manajer Investasi
79. Return on Equity (ROE): Menggambarkan seberapa besar sumbangan keuntungan terhadap pemegang saham
80. Return on Investment (ROI): Menggambarkan seberapa besar laba atau return yang diperoleh atas investasi dalam bentuk aset perusahaan
81. Right Issue (Penawaran Umum Terbatas) : Merupakan salah satu bentuk peningkatan modal disetor suatu perseroan. Dalam Right Issue, perusahaan menawarkan hak (right) kepada pemegang saham yang ada untuk mendapatkan saham baru yang tentu saja berarti menyetor modal dengan rasio tertentu sehingga memperoleh kesempatan untuk mempertahankan persentask kepemilikan sahamnya di dalam suatu perusahaan. Jika pemegang saham tersebut tidak mengambil haknya, maka ia dapat menjual haknya tersebut kepada investor lain. Dengan demikian di pasar modal dikenal perdagangan right
82. Saham: Bukti penyertaan modal di suatu perusahaan atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan
83. Short Selling: Penjualan saham oleh seseorang dimana penjual tersebut tidak memiliki Efek tersebut atau menjual Efek yang dipinjam dari pihak lain. Hal ini sebenarnya riskan karena setiap kenaikan harga merupakan kerugian bagi investor
84. Suspend (Suspensi): Penghentian sementara perdagangan suatu saham di Bursa Efek. Penghentian ini dapat disebabkan karena permintaan Emiten sendiri atau merupakan keuptusan Bursa dalam rangka memberikan perlindungan kepada investor dan dapat pula karena pengenaan sanksi oleh Bursa Efek kepada suatu Emiten
85. Scripless Trading: Sistem perdagangan tanpa warkat
86. Tanggal Akhir Penjatahan (Allotment Date): Suatu tanggal dimna hasil akhir dari proses penjatahan atas pesanan Efek akan diumumkan kepada masyarakat. Penjatahan akan muncul apabila jumlah pesanan atas Efek melebihi dari jumlah Efek yang ditawarkan
87. Tanggal Efektif: Suatu tanggal yang menunjukkan tanggal dikeluarkannya Surat Pernyataan Efektif oleh Bapepam, berdasarkan surat tersebut maka perusahaan dapat melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat
88. Tanggal Pencatatan (Listing Date) : Suatu tanggal dimana suatu Efek mulai dicatatkan atau didaftarkan pada suatu Bursa Efek, yang berarti mulai tanggal itu pula Efek tersebut dapat diperdagangkan di Bursa Efek tersebut

Monday, October 20, 2008

Economic History of Islamic Accounting

I care about how our historical accounting?
Imam Syafi'i said: "He who learn Reckoning (accounting), a good living."

by. Rasyidin

------------------------
Almah, Bartolomes Luca Pacioli, a "Renaissance man", is one of the many fields, ranging from religious to the military, from mathematics to medicine.
He is assisted by Leonardo da Vinci in the making of his Divina Proportione, and instead Pacioli help calculate the materials for the bronze statue of Leonardo paper called Duke Lidovico Sforza in Milan

When Pacioli distribute a book "Summa de Arithmetica, Geometria, Proportioni et Proportionalita" which contains a chapter on accounting, namely on 10 November 1494 M, Pacioli mentioned in the book that records the system-side or double-entry transactions with debit and credit has been since there is a long time but since he did not mention when and where the system has been there since long.

Questions that arise are: Who found the side-system recording the transaction? Where is it? And how this system can switch into the hands of the Italian people?
Some historians consider that the system has been known by the population first, and the system is spread in Italy through trade, is meant by Muslims. For, Muslims have formed a strong trade relationship with the Italian people; (proven that the currency some Arab nations is the dinar currency is the nation's first Roman era). And there is none that precede them in doing so, since the European exit from the darkness.
Actually this is already a long time, but until that time is not yet complete, so it has not felt the need to register in the form of double-entry (or is it not feel happiness). For example, the writing is no longer, but the manipulation of numbers with the arithmetic recently found.

One other thing that proves is that the Roman characters used in the italian time is not know zero. Zero, which is then used comes from the number in the Arab character. The discovery of the Arab figures to replace the Roman numbers help in the development of accounting.
I was writing I 12345678.90 use roman numerals ...!!

Evidence is written in the Year 1202 M. Where is the incorporation of year figures Arab and arithmetic - which both brought by Muslims - to Europe, namely through a book written by Leonardo of Pisa or Bonnaci Putra, known as Fibonnaci. (still remember the lessons in mathematics of Fibonacci progression?), which many travel to the Arab world
Book Fibonacci get attention from big traders, because it provides a new way penomoran from one to ten. How this will not be presented to the people of Europe except in Italy after the real successful implementations in the country in the penemunya Islam, Muslims. With this system, accounting problems faced by traders at that time successfully completed.

Cover.
Every science grow from a skill effort. Before becoming the science, there must be the practice and experience, based on this, it is the knowledge that results from experience that determine the signs of it.
The fuqaha 'said that among the obligations of a Muslim is to learn the laws of worship that made the prayer, shaum, charity and hajinya legitimate. Similarly, he must know the laws of selling and buying if you want to act as a trader and learn accounting, so that he does not do zhalim and not dizhalimi.

Marketing,
Pacioli before writing the book in which Mr. and make digelari Accounting, the Arab Muslim traders have been using the technique of double entry in the record their transactions. In the era of the caliphs spam, there are two professions that Muhasib (from the computation) and Muhtasib (from the word hisbah). The first is that accountants, auditors, who are second or supervisors S

I enjoy this interesting, please read paragraph 282 Al Baqarah. That is one paragraph terpanjang in the Al-Quran, and the "tell" about the science accounting ..! 700 years before the birth Paccioli ..
Do believe? I'd like illuminated here? Long bo ..! ^ ^

It continues 282 verses why? It seems as if enclosed by 8-digit numbers 2, which can be viewed as the principle of balance of left and right ..:)

As I and you all have a personal accountant who always took you to go, not just one but two. From the name and ID card Cardnya legible name Rakib and the only Atid ....
Continue the story from the owner, soon there will be auditors, not just one but two, with an Munkar and Nakir name ...
Japan also believes? Spekles * I smell ...

Wallahu'alam

Thursday, October 16, 2008

Studied: the Method studied Accountancy

By. Daljono

Anyone had the method that was different in carrying out the studying activity. There was the person who was enough with pay attention to thoroughly when being explained, they have at once controlled material that was presented without must study again. There was also the studying student by means of reading the book repeatedly, but not controlling material. There is also that in reading the book must eliminate with starbilo the colour. Until - until the book that originally bright white to full color. There is also that supervised each important word that he found in textbook. As if he did not believe if all the line of the sentence article has in the book been straight. Because all the sentences in the book that was read were important, then from the beginning up to the end of the book became lined. That was more again sensational, was..... The step read the spell. With the step read this spell they read the small note in a manner repeatedly. The definition – the definition, the formula –rumus, etc. will be read (it was said)anywhere, whenever,....

For the student (the student) that still was sitting in the school bench (the lecture) wanted to not want to have to study. Moreover for whoever wanted to increase his knowledge, increased his knowledge, will carry out the studying activity. Learned to be the main activity, the important activity, (although partly was that regarded as the side activity). For the student/the student, certainly orally will say that learning to be the activity especially. But the fact was around them who said thus that, his studying activity more ketinggal compared with the other activity. Yes... certainly the other activity more fascinating compared with studied. Studied one hour feel like has studied an entire night, playing while 5 hours were felt just five minutes then. Many also the student who stirred up himself in various activities for the sake of to get the experience, and so forget his studying task. For the student that while the work (whether the work while going to class? ), they the difficulty of allocating his studying time. They were frightened his work was messy, but frightened also if his value of the lecture was ugly.

<>



Custom Search