Saturday, February 14, 2009

Presiden 7 Prioritas Ekonomi SBY di 2009

Jakarta - Ancaman pelemahan ekonomi global ikut berdampak ke Indonesia. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda resesi akan berakhir dalam jangka pendek. Pemerintah tetap fokus pada 7 prioritas ekonomi saat ini.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Indonesia telah berhasil melalui krisis tahun 1998 dan berhasil mencapai peringkat stabil ketika itu. Secara umum, pemerintah Indonesia telah diakui mampu menangani krisis dengan kompeten.

"Namun badai belum berlalu. Kita harus terus mengelola perekonomian sebaik-baiknya. Hingga saat ini belum ada tanda resesi akan berakhir dalam jangka pendek. Malah yang terjadi negara-negara maju mengalami resesi," kata SBY dalam sambutan Festival Ekonomi Syariah (FES), di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (4/2/2009).


Akibat krisis finansial saat ini, lanjut SBY permintaan ekspor menurun dan berdampak pada produksi negara-negara eksportir dan menurunkan sektor konsumsi. Lesunya sektor riil akibat inflasi yang tidak terkendali akan mengganggu perekonomian secara keseluruhan.

Oleh karena itu, lanjut SBY, pemerintah tetap memprioritaskan 7 agenda utama yakni:
1. Mengurangi pengangguran
2. Menjaga inflasi
3. Menjaga pergerakan sektor riil
4. Mempertahankan daya beli masyarakat
5. Perlindungan terhadap orang miskin
6. Memelihara sumber daya pangan dan energi
7. Memelihara angka pertumbuhan di 4,5%.

SBY juga mengatakan FES yang mengangkat tema Indonesia bisa lebih sejahtera, sejalan dengan keinginan semua pihak untuk menyejahterakan rakyat.

"Melalui tema ini, saya mengajak pelaku ekonomi syariah untuk bersama-sama menuju kesejahteraan rakyat melalui penyaluran KUR dan kredit mikro, Kredit UKM, dan sebagainya," katanya.

Diakui SBY, dulu banyak yang bertanya, mungkinkah ekonomi syariah bisa hidup di tengah sistem perbankan konvesional. Dulu juga banyak yang sangsi apakah ekonomi syariah bisa berjalan di tengah masyarakat yang majemuk seperti Indonesia.

Namun seiring dengan perkembangan dan berjalannya waktu, sistem ekonomi syariah secara berangsur-angsur dapat diterima dan bisa berkembang pesat di Indonesia.

Sistem ekonomi syariah memiliki aspek positif, seperti investasi yang beretika dan menghindari kegiatan spekulatif dalam pelaksanaannya.

"Kita harapkan ini bisa dinikmati tidak hanya oleh umat islam, tapi juga segenap masyarakat Indonesia. Pada saat yang sama kita juga harus melakukan revitalisasi pada sektor infaq dan sodaqoh untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan memperkuat semangat kebersamaan. Dalam ekonomi syariah dberikan pengaturan sistem keuangan, pelaku bisnis diajak memahami etika yang baik," katanya.

Krisis ekonomi global kata SBY, bermula pada sektor pembiayaan yang didasarkan pada kegiatan spekulatif yang bertumbangan dan menyebabkan banyak negara di dunia terkena krisis.

Untuk mengantisipasi krisis, pemerintah telah menyiapkan perpu pengganti UU yaitu perpu No 2 tentang BI, perpu No. 3 tentang LPS dan Perpu No. 4 JPSK.(ir/qom)



sumber

No comments:

Post a Comment

Yang Baca kalo Ga comment di jitak :D,

jangan bingung dunk... click pilihan di bawah kotak komentar, pilih name/url, nah bingung pake link apa? hehehe copy link di atas ke url, beres dech...

suarakan hatimu memabangun bangsa halah :D

Custom Search